welcome

ENJOY

Kamis, 17 November 2011

Melakukan pemeriksaan darah



I.Tujuan
Dapat melakukan tes untuk mengetahui golongan darah system AB0, dan mengetahui kecepatan penggumpalan darah.
II. Dasar Teori
a. Golongan darah system AB0
Golongan Darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ahli Patologi Amerika kelahiran Austria bernama Karl Landsteiner pada tahun 1900. Antigen utama dalam sistem ini disebut antigen A dan B dan antibodi utama adalah anti-A dan anti-B. Gen yang menentukan ada tidaknya aktivitas A atau B terdapat pada kromosom nomor 9. Orang normal yang berumur diatas 6 bulan selalu mempunyai antibodi yang dapat bereaksi dengan antigen A atau B apabila antigen bersangkutan tidak terdapat dalam eryhtrositnya sendiri.
Jika tidak terlihat sugroups maka dikenal empat golongan darah :
· Golongan darah A
Erythrositnya mengandung aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin anti B
· Golongan darah B
Erythrositnya mengandung aglutinogen B dan serumnya mengandung aglutinin anti A
· Golongan darah O
Erythrositnya tidak mengandung aglutinogen dan serumnya mengandung aglutinin anti A dan aglutinin anti B.
· Golongan darah AB
Erythrositnya mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B sedangkan serumnya tidak mengandung aglutinin
Walaupun anti-A dan anti-B bereaksi secara spesifik dan kuat dengan eryhtrosit yang relevan, rangsangan untuk pembentukan anti-A dan anti-B tidak ditimbulkan oleh eryhtrosit itu sendiri. Orang-orang dengan golongan darah A hanya membentuk anti-B dan mereka dengan golongan darah B hanya membentuk anti-A. Orang-orang dengan golongan darah O mempunyai baik anti-A maupun anti-B, sedangkan yang golongan darah AB tidak memiliki anti-A dan anti-B.
Anti-A dan anti-B merupakan aglutinin yang kuat dan mudah dinyatakan dengan pemeriksaan laboratorium. Aglutinin ini dengan cepat menghancurkan eryhtrosit tidak kompatibel yang masuk dalam sirkulasi melalui aktivitas komplemen.satu-satunya cara eryhtrosit inkompatibel golongan darah ABO masuk dalam sirkulasi, melalui transfusi darh yang salah, kecuali pada beberapa kasus dimana eryhtrosit janin masuk dalam sirkulasi darah ibu pada waktu hamil atau saat melahirkan.
Reaksi transfusi hemolitik pada umumnya disebabkan kesalahan dalam identifikasi penderita, kesalahan sampel darah penderita atau donor dan kesalahan administrasi.
Penetapan golongan darah menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam darah, adakalanya disamping itu juga dilakukan penetapan jenis aglutinin yang ada dalam serum (reverse grouping dan serum grouping).
Tabel penggumpalan darah
Golongan darah
Anti A
Anti B
A
+
-
B
-
+
AB
+
+
0
-
-
b. Pengaruh sodium sitrat pada penggumpalan darah
III. Alat dan Bahan
    1. Lancing device
    2. Blood lancet atau jarum
    3. Kaca obyek
    4. Anti A
    5. Anti B
    6. Kapas
    7. Alkohol 70%
    8. Pengaduk
    9. Pipet
    10. Sodium sitrat
    11. Air
IV. Cara kerja
A. Menentukan golongan darah
1. Menyiapkan kaca tempat untuk meletakkan darah. (pada kaca ada 2 bagian, A dan B)
2. Membersihkan ujung jari dengan menggunakan kapas yang dibasahi alcohol 70%
3. Melakukan penusukan pada jari dengan menggunakan lancing device yang sudah dipasangi blood lancet steril.
4. Menempatkan darah yang menetes pada kaca A dan B
5. Menetesi bagian A dengan anti A, bagian B dengan anti B,
6. Mengaduk campuran darah dan zat anti dengan menggunakan pengaduk yang berbeda- beda.
7. Mengulangi hal yang sama untuk orang lain.
8. Memasukkan hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan.
B. Penggumpalan darah
1. Meneteskan darah pada kaca obyek di dua titik di sisi yang berlawanan (A dan B) dengan cara yang sama pada percobaan pertama.
2. Menambahkan setetes larutan sodium sitrat pada tetesan A
3. Menambahkan setetes air pada tetesan B
4. Mengaduk setiap campuran tetesan tersebut dengan pengaduk yang berbeda hingga darah menggumpal, kemudian mencatat mana yang lebih dulu menggumpal.
V. Data
No
Nama
Darah + Anti A
Darah + Anti B
Golongan Darah
1
Rizka Wira P
-
-
0
2
Rizki Apriliani
+
+
AB
3
Rosy Azizah R
-
+
B
4
Tusta Rika P
-
+
B
Ket :
+ = terjadi penggumpalan
- = tidak terjadi penggumapalan
VI. Pertanyaan dan diskusi
1. Pada percobaan yang kamu lakukan apakah ada yang menggumpal? Kalau ada mengapa bisa terjadi penggumpalan?
Ya, ada yang menggumpal. Bisa terjadi penggumpalan karena aglutinogen bertemu dengan aglutininnya sehingga menyebabkan aglutinasi.
2. Apakah fungsi serum anti A dan anti B pada tes golongan darah?
Untuk mengetahui apakah darah akan menggumpal atau tidak ketika bertemu denganserum anti-A dan serum anti-B
3. Apakah darah semua orang memberikan hasil yang sama? Mengapa demikian?
Darah semua orang ada yang memberikan hasil yang sama ada yang tidak.Karena golongan darah setiap orang ada yang berbeda ada yang tidak.
4. Berdasar percobaan ada berapa macam golongan darah yang kamu test?
Menurut sistem AB0 ada 4 golongan darah yaitu A, B, AB dan 0. Tetapi dalam kelompok kami hanya ada 3 macam golongan darah yaitu B, AB dan 0
5. Apa manfaat tes golongan darah?
Agar kita dapat mengetahui golongan darah apa yang dapat kita terima ketika sewaktu-waktu kita memerlukan bantuan darah dari orang lain dan kita dapat mendonorkan darahkita kepada orang yang tepat.
6. Pada bagian mana dari darah yang mengandung aglutinogen dan aglutinin?
Aglutinogen terdapat pada eritrosit
Aglutinin terdapat dalam plasma darah.
7. Manakah yang lebih cepat menggumpal, darah yang dicampur air atau darah yang dicampur sodium sitrat?
Yang lebih cepat menggumpal adalah darah yang dicampur air.
8. Apa pengaruh penambahan sodium sitrat pada penggumpalan darah?
Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. Bahan ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi, karena tidak tosik.
9. Pada saat seseorang mendonorkan darah nya pada bank darah, sejumlah kecil sitrat ditambahkan pada darah, apa tujuannya?
Untuk mencegah pembekuan darah.
VII. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
2. Saran
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar